Minggu, 13 Desember 2015

Untuk masuk Formula 1….kenapa Rio Haryanto harus membayar??. Berikut pencerahannya Hehe….

Bro dan mba sis sekalian…yang masih belum jelas kenapa Rio harus membayar untuk Berlaga di F1, ini dia pencerahannya hehe... Bersumber dari blognya Mas Iwan . Sebelum menjawab….mari kita tahu dulu tentang Formula 1….Olah raga ini sangat mahal….jelas!. Bahkan seorang Valentino Rossi via buku Biografinya harus mengubur cita-citanya menjadi pembalap Formula 1 karena saking besarnya finansial yang dibutuhkan. Kembali ke sistem perekrutan driver. Untuk F1….ada dua jalan perekrutan yakni model “pay driver” serta program pengembangan pembalap. Untuk “pay driver”…hampir 80 persen pembalap F1 sekarang menyandang status tersebut diawal. Yakni…Membawa dana untuk timnya…baik sponsor atapun dana dari jalan lain. Hal ini cukup dimaklumi mengingat dana dalam Formula 1 sangat besar dalam satu musim. Triliunan mzbro. Estimasi kasar bisa IWB gambarkan sebagai berikut… A. Penelitian dan Pengembangan kendaraan £ 41 juta (Rp 885 miliar). Meliputi : – Track testing: £ 10 juta (Rp 208 miliar) -Wind-tunnel testing: £ 16 juta (Rp 333 miliar) -Lain-lain: £ 15 juta (Rp 313 miliar) Termasuk menyewa sirkuit, lab, pengembangan komponen, material, R & D kendaraan dsb B. Gaji tim : £ 42 juta (890 Milyar) -Kru: £ 26 juta (Rp 542 miliar) -Pembalap: £ 13 juta (Rp 271 miliar) -Atasan: £ 3 juta (Rp 62 miliar) Kru dalam FI cukup banyak. Walau jumlah pastinya tidak tergali pada umumnya kru jumlah diatas tim Motogp. Belum lagi salary atau gaji standart yang lebih mahal dibanding balap roda dua. Mereka adalah para tim ahli yang tentu digaji tidak murah…. C. Produksi: £ 39 juta (Rp 813 miliar) – Perakitan: £ 13 juta (Rp 271 miliar) – Suplier mesin: £ 20 juta (Rp 417 miliar) – Komponen kunci: £ 6 juta (Rp 125 miliar) Sebuah mesin F1 melibatkan beberapa vendor kunci. Walau pabrikan juga terlibat didalamnya…..untuk membuatnya memiliki performa optimal…mesin F1 kudu diracik dengan super serius sehingga biaya produksi sangat mahal… D. Pengoperasian dilapangan – Logistik: £ 13 juta (Rp 271 miliar) – Entertain : £ 10 juta (Rp 208 miliar) – Pengiriman: £ 5 juta (Rp 104 miliar) – IT: £ 3 juta (Rp 62 miliar) – Biaya pabrik: £ 2 juta (Rp 41 miliar) – Servis: £ 2 juta (Rp 41 miliar) – Bahan bakar: £ 1 juta (Rp 20 miliar) So….jika dikalkulasi dalam satu musim maka jatuhnya dikisaran £ 158 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun. Jumlah yang fantastis mzbro. Nominal diatas adalah jumlah kasar dan umum yang dibutuhkan sebuah tim Formula 1 supaya bisa eksis ikut disana. Tidak heran……belum tentu semua pabrikan sudi menghamburkan uang mereka jika prestasi kurang sesuai target. Ambil contoh Toyota yang memutuskan mundur dari F1. Artinya apa??…. Pay Driver atau pembalap yang membawa dana tetap dibutuhkan untuk kelangsungan sebuah tim. So…tidak cukup hanya talenta. Walau dibenci namun ini hal umum sejak era 1970an. Ambil contoh Fernando Alonso, yang dikontrak Ferrari karena dia sukses membawa Santander sebagai sponsor ke tim kuda jingkrak. Di awal kariernya, Michael Schumacher dan Niki Lauda juga merupakan ‘pay driver‘. Contoh lain adalah Pastor Maldonado…. Dari referensi yang diterima….doi sukses membawa dana hingga 30 juta poundsterling permusim ke timnya dari perusahaan minyak nasional di Venezuela akibat sokongan Presiden Hugo Chavez. Termasuk Sergio Perez yang di-support sepenuhnya oleh pemerintah Meksiko. Contoh lain adalah Juan Manuel Fangio, pemilik lima gelar juara dunia, juga dapat dana dari Pemerintahan Juan Veron…. Dari penjabaran diatas bisadipastikan…..nilai 250 M dari rider bukan apa-apa dibandingkanbeban biaya yang disandang tim. So….talenta saja tidak cukup jika driver berbakat ingin masuk F1. Harus ada media dan sarana untuk menuju kesana. Jalanan terjal menghadang dan jangan kaget kenapa cukup sulit menembus Formula 1. Lha……tapi kan tim punya sponsor??. moal “nyucuk” mzbrow. Nilai sponsor hanyalah pendukung dan tidak bisa meng-cover semua. Bisa dijabarkan nilai standar sponsorship placement average pada mobil Formula 1….. E. Sponsorship Placement – Hidung atas sayap depan: £ 2 juta (Rp 41 miliar) – Sayap kaca spion: £ 3,4 juta (Rp 70 miliar) – Sisi lubang angin bodi: £ 6,8 juta (Rp 141 miliar) – Lubang angin atas: £ 17 juta (Rp 354 miliar) – Sidepod: £ 17 juta (Rp 354 miliar) – Sayap belakang: £ 17 juta (354miliar) – Bagian bawah sayap belakang: £ 3,4 juta (Rp 70 miliar) Nah….dapat gambarankan. Walau nilai placement tiap tim berbeda….itulah gambaran kasar nilai sponsor yang bisa digotong sebuah tim. Jauh toh…masih kurang banyak dibandingkan dana yang dihabiskan sebuah tim dalam satu musim. Dan semakin besar tim….maka nilai dana yang dibutuhkan juga semakin fantastis. So…jika Rio ingin mendapatkan tim kompetitif….dana yang harus dikucurkan pastinya akan lebih dari 15 juta poundsterling (250 Milyar rupiah). Sebab sayah pernah mendengar Force India sebelumnya meminta sumbangan dana hampir 25 juta Euro yang akhirnya ditinggalkan Rio sebelum Manor Marussia datang dengan dana permintaan sumbangan yang sedikit lebih ringan….. Last….bakat tanpa media juga akan mentah. Seperti pembalap Formula 1….walau sampeyan memiliki talenta jempolan saat ini sulit menembus keajang balap jet darat tanpa membawa dana ke tim tersebut. Kecuali dari awal sampeyan ikut model pengembangan pembalap. Namun ingat…..metode ini kansnya sangatkecil sebab pembalap harus sejak awal ikut dalam penjenjangan yang biasanya diatur sebuah brand. Dan untuk saat ini porsinya hanya 20 persen dari driver F1 yang berlaga. Untunglah keinginan negara ini sangat kuat agar Rio bisa gol. gosipnya sih Pertamina sudah menggelontorkan dana hingga 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 67,5 miliar untuk membantu Rio. Selain itu Rio sendiri getol mendatangi 22 perusahaan swasta untuk mendapatkan sponsorship. Harapan kita…semoga perjuangan Rio Haryanto membuahkan hasil sehingga anak negeri ini bisa dipandang diajang balap bergengsi dunia. Amiiiin YRA. Gooooo Riooooo !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar