Senin, 07 November 2016

Teknologi-Teknologi canggih berasal dari Balap Motor-Mobil Prototife~

Siapa yang gatau balap motor MotoGp balap motor prototife yang banyak melahirkan Teknologi baru selalu hadir dalam sebuah rancangan motor motogp brosis....

Tim-tim seperti Yamaha,Ducati dan Honda bersaing keras untuk mendapatkan performa tertinggi.
Tak sedikit Dana untuk sebuah tim dalam setahun bisa mencapai ratusan miliar rupiah.... Sekedar contoh untuk tim pabrikan Honda rela mengucurkan dana hingga USD 100 million atau sekitar 1.1triliun rupiah,
sedangkan Yamaha menghabiskan setengah nya sekitar 500-600 miliar rupiah pertahun. Wah banyak juga ya Brosis biaya yang harus dikeluarkan pabrikan...

     Nah sekarang tahu kan kenapa berpartisipasi di Motogp itu tidak lah murah....Umumnya sebuah motor motogp dapat memuntahkan tenaga 240hp dari mesin 4 silinder 1liter/1000cc nya. Di trek lurus dengan mudah dapat mencapai topspeed 338km/jam..
Aturan standar seperti berat minimum 160kg, tanpa ABS (anti-lock Braking System), dan tanpa suspensi elektronik menjadi tantangan tersendiri bagi mekanik motogp....

  Technology dari mobil F1 RPM atau putaran mesin pada mesin motor motogp dapat mencapai 17.000rpm dengan menggunakan Pneumatic Valve Springs, teknologi ini pertama kali dikenalkan oleh tim Renault di mesin V6 nya...
Teknologi lain yang diambil dari mobil F1 adalah Seamless-shift gearbox. Di usung oleh tim Honda pertama kali yang membuat mereka merajai musim 2013 atau yang mengantarkan Marc Jurdun brosis..... Sekarang sih semua pabrikan sudah pke semua teknologi SSG aka Seamless Shift Gearbox
    Sistem ini memungkinkan gir berikutnya sudah siap dan bersentuhan ke gir utama saat gir sebelumnya belum lepas, sehingga perpindahan gigi menjadi lebih halus dan cepat miripmirip sama Dual clutch kyanya Brosiss..
Honda hanya butuh 0.009detik untuk mengganti gigi dibanding motor yamaha yang 0.039detik..
Untuk urusan rem, motogp menggunakan piringan cakram dari carbon fiber dan brake pad dari aluminium. Kombinasi kedua bahan tersebut membutuhkan suhu tinggi untuk beroperasi, contoh di akhir tikungan suhu piringan dan bisa mencapai 900 derajat celcius...Masih banyak teknologi rahasia yg dimiliki sebuah motor motogp, namun yang paling berperan dari kejayaan tim Honda adalah sensor gyroscopic yang diambil dari robot ASIMO buatan honda. Sensor tersebut menerima dan mengolah semua data seperti kecepatan, posisi throthle, akselerasi, sudut kemiringan, dan banyak lain nya sehingga komputer dapat membantu rider dalam menentukan banyak nyagas (mengurangi dan menambah) dan traksi yang dibutuhkan... Itulah sebabnya pembalap honda terlihat selalu nyaman dan pas di setiap skenario tikungan....Ok all, silahkan dicerna dahulu info singkat mengenai teknologi motogp.
Ntar kita bahas teknologi* yang lainnya
Semoga berguna~

Sabtu, 05 November 2016

Mengenal macam macam Tehnik Cornering Dalam MotoGp

Langsung ajah kita mulai dulu dari definisi Apex ya biar nggak penasaran.

Apex merupakan titik paling dekat dengan bagian dalam sudut di tikungan.
Apex sering juga disebut dengan istilah Clipping Point.
Apex bisa diartikan pula sebagai titik terdalam dari garis tikungan yang membentuk kurva,dimana Apex adalah titik puncak/titik geometris tikungan yang menjadi pusat keseimbangan.Apex tidak selalu berada di bagian  tengah tikungan,tergantung dari bagaimana bentuk tikungan itu.Sebelum mempelajari Apex,kita perlu tau dulu dengan Racing Line MotoGP....

Racing Line adalah jalur yang dipakai untuk meminimalkan waktu tempuh saat membalap sehingga lap bisa di selesaikan secepat mungkin.Rute yang di tempuh ini biasanya akan membekas pada bagian aspal sirkuit dan membentuk garis.Dari situlah kenapa disebut dengan istilah Racing Line.Setiap pembalap akan berusaha mengikuti Racing Line ini dan saat menghadapi sebuah tikungan,mereka akan berusaha masuk di sudut dengan mengambil radius jarak sekecil mungkin untuk menciptakan garis optimum yang fungsinya untuk meminimalkan waktu saat menikung dan memaksimalkan kecepatan ketika keluar tikungan.

Saat menikung,point penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara menyentuh bagian Apex agar motor di posisikan lurus meskipun sedang berbelok.Faktor yang mempengaruhi berhasil/tidaknya mengenai Apex ini bergantung pada gaya balap,contohnya seperti secepat apa Rider itu mengurangi kecepatan dari 100 mph menjadi 40 mph.Ini akan berpengaruh pada titik pengereman.Dalam kondisi ini feeling pembalap akan menentukan ketepatan waktu saat mengerem.Ada 3 teknik menikung yang biasa di lakukan oleh pembalap di MotoGP :

1. Geometric Apex
Teknik ini dinamai juga dengan Traditional Racing Line dan dipakai kebanyakan dari rideri-rider di MotoGP.Kunci utama pada teknik ini adalah untuk mempertahankan kecepatan di sudut tikungan,mengurangi tingkat pengereman,meminimalkan sudut busur lengkungan dan menyentuh titik tengah Apex.Contohnya saat menikung pada belokan yang membentuk sudut 90 derajat.

Pada gambar di bawah ini terlihat tikungan mengarah ke kanan.Cara menikungnya adalah mengambil sisi lebar track di sebelah kiri dan mengerem ketika motor mulai masuk ke sudut tikungan,lalu memposisikan motor sedekat mungkin dengan Apex dan menyentuhnya untuk kemudian keluar tikungan di sisi lebar untuk memperoleh kecepatan yang tinggi.Jika dilihat,garis race berwarna biru di gambar akan membentuk garis geometris.

Keuntungan menikung dengan teknik Geometric Apex :
1. Saat keluar dari sudut tikungan lebih halus,motor tidak mengalami guncangan
2. Momentum kecepatan dapat dipertahankan
3. Dari segi bahan bakar akan lebih lama habis
4. Mengurangi kemungkinan terjadinya Understeer

Understeer adalah keadaan dimana motor sulit berbelok karena ban seolah-olah terkunci.Biasanya ini terjadi pada ban depan.Understeer terjadi akibat titik berat motor berpindah dari ban belakang ke ban depan dengan kekuatan yang terlalu tinggi sehingga ban depan akan slip.Motor akan susah di gerakkan sebelum titik berat kembali ke ban belakang motor.

2. Late Apex
Late Apex merupakan teknik menikung dengan memperlambat momentum saat berbelok.Caranya adalah dengan memposisikan motor di bagian lebar track saat mendekati tikungan,lalu membiarkan motor tetap dalam kondisi lurus hingga benar-benar dekat dengan sudut tikungan.Ketika sampai pada area tikungan,motor di belokkan sehingga tidak menyentuh tepat di bagian titik keseimbangan tikungan,melainkan menyentuh area di depannya.

Late Apex ini berhubungan langsung dengan kebiasaan pembalap melakukan Late Braking saat ingin mengovertake rider lain.Rider itu akan sengaja tidak mengerem dimana rider di depannya sudah mengerem,kemudian Rider tersebut masuk di sisi dalam Racing Line dan mengerem dengan keras di tikungan.Saat masuk tikungan akan terlihat lebih lambat namun saat keluar tikungan tenaga pada gas bisa 90% lebih cepat naik dibandingkan jika menggunakan teknik menikung tradisional.

Keuntungan menikung dengan teknik Late Apex :
1. Memaksimalkan setiap garis lurus di track dengan mengikuti arah sudutnya
2. Cocok digunakan untuk melakukan Late Braking
3. Memungkinkan Rider menyalip dari sudut bagian dalam tikungan

Kerugian menikung dengan teknik Late Apex :
1. Ban tergerus secara kuat dan menjadi cepat aus
2. Diperlukan motor bertenaga tinggi untuk melakukannya
3. Tidak efektif pada motor yang kurang power

3. Early Apex
Teknik Early Apex dilakukan dengan mengambil area Apex lebih cepat sehingga menyentuh bagian sebelum titik Apex.Teknik ini akan memangkas garis geometris menjadi lebih pendek,seakan-akan memotong Racing Line lebih awal.Early Apex digunakan untuk memaksimalkan kecepatan ketika masuk ke tikungan dan digunakan jika sudut lurus lebih pendek daripada bentuk tikungan itu sendiri.Teknik Early Apex berguna untuk melakukan overtake atau menutup jalur agar tidak di salip Rider lain.

Saat mengerem,traksi ban depan akan lebih besar di banding ban belakang.Traksi merupakan gaya gesek maksimum yang di hasikan dari 2 permukaan.Namun menggunakan teknik ini akan mengakibatkan seringnya Wheel Spin,yaitu kondisi roda ban belakang yang berputar terlalu cepat karena tenaga yang di terima ban belakang melebihi kemampuan grip ban.Cara melakukan Early Apex adalah dengan memposisikan motor di sisi tengah sirkuit,lalu ketika di depan ada tikungan langsung secepat mungkin masuk dan berbelok.

Keuntungan menikung dengan teknik Early Apex :
1. Melibas track dengan jarak tempuh yang lebih cepat
2. Mempersingkat waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan balapan
3. Memberi kesempatan untuk memperjauh gap dengan Rider lain

Kerugian menikung dengan teknik Early Apex :
1. Ban cepat habis karena gesekan yang di dapat lebih kuat
2. Saat menikung kondisi motor tidak stabil
3. Sering terlalu melebar hingga bisa out dari track saat keluar tikungan.

Teknik berbelok di tikungan Hairpin (180 derajat)
Di beberapa track pada MotoGP terdapat tikungan yang bisa di bilang sangat sulit dan berkarakter Hairpin.Contohnya saja di sirkuit Shanghai,China yang sekarang tidak di gunakan lagi untuk balap MotoGP.Bentuk tikungan ini seperti memutar balik dan perlu teknik yang tepat untuk melewatinya.

Segitu dulu ya Broosis.... hehe semoga berguna ~ Media2Give Edited by vmBlog...

Jumat, 04 November 2016

Dani comeback di Valencia???

Dani Pedrosa : Saya Berusaha Keras Agar Fit di Valencia, Tapi Belum Tau Apakah Itu Mungkin Well, patah di dua tempat hasil crash di Motegi lumayan sulit untuk Dani.. Jadi proses penyembuhan lebihlama. Meskipun tampaknya Dani ditargetkan untuk tampil di home race Valencia, Dani sendiri belum bisa memastikan.... Gelaran race Valencia alan dimulai seminggu lagi... Dan tampaknya sotuasi masih jadi tanda tanya apakah dokter akan memgijinkan Dani turun race. "Saya merasa lebih baik setiap hari berlalu. Terapi fisik berjalan dengan baik dan saat ini saya hanya ingin kembali membalap. Saya berusaha keras agar fit di Valencia, tapi belum tau apakah itu memungkinkan. Saya akan mengetahuinya minggu depan" Tulis Dani dalam blog Repsol. Good Well Soon OM Dani !! ~ (vmblogEdited)

Kamis, 03 November 2016

Penyebab Rem OverHeat saat hujan di MotoGp

Udah lama jarang nulis di blog alakadarnya ini hihi...
tanpa cas cis cus ngomong panjang lebar langsung ajah bro&sis sekalian ini dia penjelasn Rem Motogp OverHeat saat Hujan yang Dilansir dari Media2give.com

 Balapan di MotoGP sekarang bukan hanya skill rider saja yang di perlukan untuk menang. 
Melainkan juga saling adu kecanggihan teknologi antara tim balap... Dan Tentunya race di MotoGP Dalam kondisi bagaimana pun, balapan akan tetap di langsungkan.Faktor cuaca,suhu dan Angin akan sangat berpengaruh pada setting motor dan pemilihan ban yang di pakai.Makanya tidak jarang jika kita melihat balapan MotoGP di lakukan saat hujan turun.

Kondisi aspal yang basah tidak menghalangi para rider ini untuk tetap fight demi meraih kemenangan.Tapi ada juga situasi ketika race harus di tunda sementara,biasanya ini di akibatkan oleh hujan yang terlalu deras.Race Director akan menghentikan race hingga mereka menganggap situasi lebih aman bagi pembalap.
Nah bicara soal race di trek yang basah,ada sesuatu yang menarik di simak,yaitu soal teknik balap,karena jelas akan berbeda ketika membalap di kondisi lintasan kering.

Saat Wet Race, Para rider ini mesti menurunkan kecepatan mereka sehingga tidak bisa terlalu maksimal dalam hal kecepatan.Yang sulit adalah ketika memasuki tikungan,dimana di dalam trek banyak air yang menggenang dan membuat aspal jadi licin.Disini teknik pengereman yang benar di perlukan supaya tidak terjadi crash mas bro...

Race dengan hujan sangat rawan terjadi crash di lintasan balap.Banyak rider yang tersungkur gara-gara ban depan selip dan kehilangan grip.Kondisi ini memaksa pembalap untuk lebih berhati-hati saat memasuki tikungan mas bro..
Mereka harus mengerem dengan jarak yang lebih jauh agar motor bisa berhenti tepat di titik pengereman...
Nah,masalahnya adalah munculnya beberapa keadaan yang membuat rem depan tidak berfungsi maksimal,seperti tidak pakem lagi.

Kok bisa ya? Itu bisa di ketegorikan sebagai Overheat yang di awali dari gejala tidak beres yang di rasakan rider pada remnya.Kenapa bisa sampai Overheat? Mengerem di trek basah tidak bisa langsung menekan handle secara keras di titik terdekat dari titik pengereman.Sebab jika itu di lakukan,motor akan mengalami sliding dan hilang keseimbangan.Rem pun harus di tekan perlahan hingga akhirnya di tekan keras.

Pembalap membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menekan rem ketimbang saat mengerem di trek kering..
Di lintasan kering,rem juga di tekan keras,tapi cuma sebentar.Lamanya penekanan rem ini bisa menimbulkan stress yang tinggi dan membuat Disk Brake cepat panas.Terlalu lama di tekan,otomatis rem makin panas sehingga kadang kepanasan dan rem tidak bekerja lagi.Inilah penyebab utama kenapa rem di MotoGP lebih mudah overheat di saat hujan..
Gimana mas Bro sudah ada pencerahan kah??? (Edited VMblog).